Tapi pernahkah terlntas dipikiran orang khalayak berapa
banyak waktu yang dikorbankan seorang dokter untuk pasiennya. Berapa banyak
waktu yang dipikirkan dokter untuk penyakit pasiennya??. Atau berapa banyak
waktu yang telah diluangkan dokter untuk sekedar membantu operasi pasiennya
yang membutuhkannya. Terkadang dokter mungkin lelah dengan semua itu. Terkadang
dokter juga melakukan kesalahan ketika mendiagnosa pasien, ataupun mengoperasi
pasien. Mungkin pertanyaan berikutnya dari pasien adalah. Kenapa kalau dokter
capek atau lelah dokter itu tidak beristirahat??. Kenapa para dokter tidak
beristirahat ketika lelah??. Mungkin dia mau uang dari pasien tersebut.
Tapi para dokter tidak berpikiran seperti itu. Para dokter
hanya ingin melihat pasiennya tersenyum ketika sembuh. Dokter hanya tidak ingin
melihat keluarga pasien sedih. Dokter itu tidak terlalu memikirkan uang Karena
dokter itu hanya berpikir bagaimana membuat pasien lain tersenyum dengan
kesembuhannya bukan menangis ataupun sedih karena dia tidak sembuh. Tapi percayalah
dokter itu bukan dewa. Dokter itu hanya manusia biasa yang tidak pernah luput
dari kesalahan walaupun itu kesalahan terkecil sekalipun.dokter itu juga ingin
bersantai dengan keluarganya. Dokter juga ingin beristirahat seperti kebanyakan
orang lainnya.
Tapi terkadang ketika sebuah oknum yang melakukan kesalahan
seluruh dokter pasti ikut terkena imbas oleh oknum tersebut. Tapi sekali lagi
dokter itu memang memandang rekan sejawatnya seperti teman,sahabat, dan bahkan
keluarga tapi ketika oknum berbuat salah dokter juga tidak akan membela
temannya berbuat salah seperti itu. Dokter juga tidak tinggal diam membiarkan
kawannya melakukan kesalahan secara terus menerus. Tapi percayalah dokter itu
hanya mnusia biasa yang tidak ingin untuk di dewakan. Mereka hanya ingin
dianggap seperti manusia biasa yang tak pernah luput dari kesalahan apapun.
Mungkin itu sedikit pandangan saya untuk masyarakat, agar tidak menganggap seorang dokter itu sebagai dewa. maaf kalau ada yang tidak berkenan dengan tulisan saya

0 komentar:
Posting Komentar